Aam Bastaman: Kim Phuc dan Kekejaman Perang Vietnam
Seorang anggota di grup WA RISTEKDIKTI LINK yang anggotanya umumnya para intelektual/tokoh-tokoh pendidikan di Tanah Air baru saja berbagi video cuplikan peristiwa perang Vietnam. Video ini sebenarnya bukan video seperti yang kita bayangkan, tapi cuplikan photo-photo dan video saat terjadi perang Vietnam serta cerita seorang korban perang. Kalau kita rajin googling photo-photo dalam video ini bisa ditemukan di google.
Dalam video tersebut terlihat photo seorang anak perempuan yang belakangan diketahui namanya Kim Phuc, lengkapnya Kim Phuc Phan Thi (9 tahun) berlari dengan ekspresi penuh ketakutan tanpa mengenakan sehelai kainpun menghindari bom bom napalm yang dijatuhkan di desanya oleh para tentara Vietnam Selatan dengan dukungan Amerika Serikat. Terlihat bagian punggung anak gadis malang itu terbakar melepuh kena panasnya bom napalm yang merusak tubuh. Ia menderita luka bakar stadium tiga, hampir sepertiga tubuhnya terbakar. Dibutuhkan waktu 14 bulan, dengan 17 kali operasi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya.
Adegan tersebut diabadikan oleh seorang photographer Amerika keturunan Vietnam bernama Nick Ut dari Associated Press, yang selanjutnya Kim Phuc dilarikan oleh Nick Ut ke Rumah Sakit terdekat. Photo tersebut sangat menyentuh, dan menjadi semacam pengingat kejamnya perang Vietnam. Berkat photo tersebut warga dunia menjadi tersadarkan mengenai kekejaman perang. Protes dan gelombang anti perang Vietnam pun terjadi di mana-mana termasuk di Amerika Serikat sendiri. Photo itu juga dipercaya salah satu peristiwa yang turut mendorong berakhirnya perang Vietnam. Nick Ut kemudian mendapatkan penghargaan Pulitzer yang sangat bergengsi atas karyanya tersebut.
Perang Vietnam yang terjadi sekitar tahun 1957-1975 merupakan dampak terjadinya perang dingin antara Blok Uni Soviet yang komunis dan Amerika Serikat yang kapitalis. Setelah berjuang untuk mencapai kemerdekaannya dari Perancis Vietnam terbelah menjadi dua: Vietnam Utara yang didukung blok komunis dan Vietnam Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat. Perang Vietnam merupakan salah satu perang yang panjang dengan memakan korban jiwa dan kerusakan yang besar. Tercatat lebih dari 1,280,000 jiwa meninggal. Di perang ini pula Amerika Serikat menelan pil pahit kekalahan, karena Vietnam Utara dengan segala kegigihannya berhasil menaklukkan Vietnam Selatan yang didukung Amerika Serikat. Saigon Ibukota Vietnam Selatan yang terkenal itu dirubah namanya menjadi Ho Chi Minh city, diambil dari nama pimpinan kharismatik Vietnam Utara, yang populer dipanggil Uncle Ho. Pada tahun 1975 presiden Nixon mengumumkan berakhirnya perang Vietnam, wujud dari pengakuan kekalahan perang Amerika Serikat secara tidak langsung. Tentara Amerika Serikat pun harus hengkang dan kembali ke negaranya dengan meninggalkan banyak korban dari kedua belah pihak, termasuk tentara Amerika Serikat sendiri.
Kini Kim gadis kecil tersebut berumur 55 tahun dan tinggal di Ontario Kanada. Pengalaman pahitnya sebagai saksi dan korban perang di masa kanak-kanaknya telah menyadarkannya mengenai kekejaman perang dan kesia-siaan dari akibat yang ditimbulkannya. Kim kemudian menjadi aktifis anti perang dan sering diundang berbicara di berbagai forum mengenai pengalamannya sebagai seorang korban perang. Kerusakan dan korban jiwa wanita dan anak-anak yang tidak berdosa menjadi bukti yang mengerikan akibat perang. Inilah yang kemudian menjadi tema kampanye anti perang Kim. Selanjutnya ia mendapat penghargaan Dresden peace prize atas kontribusinya sebagai aktifis anti perang, melawan kekerasan dan kebencian.
Yang menarik dari apa yang disampaikan Kim adalah himbauannya untuk saling memaafkan, dan mencegah balas dendam. “Jika semua orang hidup dalam kasih sayang, memiliki harapan dan bisa memaafkan, maka dunia tidak butuh perang”.
*Aam Bastaman, dari kampus Universitas Trilogi. Simpatisan Penyeru perdamaian.