Dana Desa Plajan ubah tanah kritis menjadi hutan dan Wanawisata yang menarik

Pakis Aji.jpg

Desa Plajan di Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah berpenduduk 7.439 dibawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang cerdik dan kerja sama yang baik dengan masyarakat mampu mengubah dan melestarikan wilayah gundul dan kritis menjadi dataran dan perbukitan hijau serta memanfaatkannya menjadi potensi wisata alam yang menarik. Desa Plajan semula adalah daerah kritis dan gundul, kini dikenal dijuluki Desa Wisata Hutan sebab hampir separo wilayahnya adalah hutan rakyat. Di tangan Kepala Desa, Marwoto, Desa Palajan sejak tahun 2001 dirancang menjadi hutan rakyat swadaya dihijuakan bersama masyarakat, dan dikembangkan menjadi hutan wisata dengan menarik kunjungan wisatawan secara sistematis.

 

Awal bulan ini dilaporkan kepada Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono bahwa sejalan kemajuan itu dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengembangkan dan mengelola potensi wisata desa. Dana Desa yang digulirkan dari tahun ke tahun yang meningkat mulai Rp 304 juta (2015), menjadi Rp. 730 juta (2016) dan Rp 930 juta (2017) dimanfaatkan secara hati-hati dan baik. Dana tahun 2017 dialokasikan pada tiga bidang, yaitu Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan (Rp 30 juta), Bidang Pembangunan (Rp 801 juta), dan Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Rp 98 juta).

 

Pada Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Dana Desa digunakan untuk pengadaan pancar ulang radio HT, lampu lapangan dan pengadaan laptop. Untuk Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Dana Desa diarahkan guna menunjang kegiatan ketahanan pangan, kegiatan Forum Kesehatan Desa (FKD), kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), promosi wisata, serta penyertaan modal pada BUMDes. Sebagian besar Dana Desa yang diterima digunakan untuk pembangunan, terutama untuk berbagai infrastruktur yang menunjang sektor kepariwisataan, mulai untuk pengaspalan jalan desa mempermudah akses menuju tempat-tempat wisata yang tersebar di berbagai wilayah desa. Dibangun Pasar Payung menghidupkan kuliner-kuliner tradisional bagi wisatawan yang mengunjungi Desa, dibangun fasilitas MCK di objek wisata Akar Seribu melengkapi pelayanan yang dibutuhkan pengunjung.

 

Dengan adanya Dana Desa, masyarakat Desa Plajan semakin bergairah karena dapat secara langsung terlibat dalam menentukan arah pembangunan desanya. Keterlibatan warga dalam pelaksanaan pembangunan desa melalui swadaya memungkinkan warga menikmati infrastruktur desa dengan kualitas bahan bangunan yang terjamin. Rasa memiliki lingkungan desa yang tertata dan terpelihara di hati masyarakat pun terpupuk. Kelestrian alam terpelihara, masyarakat makin makmur dan sejahtera.

Haryono SuyonoComment