Fadjar Panjaitan Akan Kembangkan Gudep Pramuka Berbasis Megapolitan

Fadjar Panjaitan, Ketua Kwartir Daerah Pramuka Jakarta  terpilih untuk masa bakti 2019-2024.

Fadjar Panjaitan, Ketua Kwartir Daerah Pramuka Jakarta  terpilih untuk masa bakti 2019-2024.

 

JAKARTA (Gemari.id) – Mantan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan, terpilih sebagai Ketua Kwartir Daerah Pramuka Jakarta untuk masa bakti 2019-2024.  Dia mengalahkan Sylviana Murni, ketua Kwarda petahana, dalam Musyawarah Daerah Pramuka DKI, pada Rabu, 30 Januari 2019.


“Saya akan mengembangkan urban scouting melalui model gugus depan (gudep) perkotaan berbasis megapolitan,” kata Fadjar Panjaitan dalam siaran persnya pada 31 Januari 2019.


Menurut Fadjar, kegiatan pendidikan pramuka di perkotaan  perlu lebih diprioritaskan melalui pengembangan berbagai kegiatan yang mengacu kepada kehidupan megapolitan.  Anggota pramuka Jakarta adalah warga yang telah terbiasa hidup dalam suasana megapolitan.


Pengalaman sebagai pramuka yang hidup  di daerah megapolitan kiranya perlu ditopang dengan proses pembelajaran yang lebih mengacu kepada kebutuhan anak muda megapolitan. “Program itu telah kita kenal sebagai urban scouting,” kata Fadjar, Wali Kota Administrasi Jakarta Barat periode 2004–2008.


Fadjar menjelaskan program tersebut merupakan bagian dari visi baru yang dicanangkan yaitu Gerakan Pramuka DKI Jakarta Maju, Transparan, Modern dan Berkelanjutan.  Visi ini akan memperkuat visi nasional yakni Gerakan Pramuka Wadah Utama Pembentukan Kader Peminpin Bangsa.



Kwartir Daerah DKI Jakarta, kata Fadjar,  harus menjadi contoh dalam memajukan pendidikan pramuka sejalan dengan aspirasi dan kebutuhan mereka untuk menjadi kader pemimpin bangsa. Selain itu juga harus mampu menawarkan program pendidikan pramuka yang berorientasi pada masa depan yang kecepatan perubahannya sangat cepat. Fadjar Panjaitan yakin bahwa kwartir di seluruh tingkatan di DKI Jakarta mampu melakukan perubahan pendidikan pramuka menjadi lebih mendidik, menarik dan menantang bagi anak muda Jakarta.


Sebagai pejabat di lingkungan Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan  memiliki pengetahuan dan pengalaman menjadi ketua majelis pembimbing pramuka di kecamatan (kwartir ranting), wali kota (kwartir cabang) dan daerah.



“Dengan modal itu, saya memahami berbagai persoalan baik di kwartir ranting, cabang dan daerah. Saya berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama yang harmonis antara kwartir daerah sebagai pembuat kebijakan dan penyelenggara dengan kwartir cabang sebagai pelaksana kebijakan,” kata pria kelahiran Jakarta, 26 Agustus 1955 ini.



Fadjar menjelaskan dirinya memahami persoalan pendanaan kegiatan. Dia  berkomitmen untuk membangun jaringan dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) untuk berperan aktif sebagai penyedia dana baik melalui program kerja sama maupun sebagai sponsor program.



“Akhirnya, saya berkomitmen untuk menyelenggarakan organisasi yang berdaulat, manajemen yang modern, keuangan yang mandiri  dengan personal yang mumpuni secara musyawarah, transparan dan berkeadilan,” kata Fadjar yang pernah menjadi Pelaksana Tugas Harian Gubernur DKI Jakarta dari 8 Oktober 2012 hingga 15 Oktober 2012.


Untuk program bagi peserta didik, Fadjar akan meningkatkan kuantitas mereka yang memiliki kualifikasi Pramuka Garuda.  Dia  mengajak seluruh kwatir di DKI berlomba-lomba dan  memberikan fokus yang lebih besar untuk menjadikan anggota pramuka menjadi ribuan Pramuka Garuda.



Ditegaskannya, Kwartir Daerah DKI Jakarta perlu meningkatkan kapasitas dan kompetensi organisasi, personal dan alat kelengkapan pembinaan secara terus menerus dan berlanjut agar semakin mampu menawarkan program pendidikan kepramukaan yang diminati dan dicari oleh anak muda.



Untuk itu, ujar Fadjar,  Kwartir Daerah DKI Jakarta harus menjadi organisasi yang maju dan modern dengan melakukan penataan dan perkuatan kelembagaan di segala bidang dan di semua tingkatan.



Kapasitas penyelenggaraan administrasi, program, manajemen keuangan, perbekalan dan peralatan perlu semakin ditingkatkan. Apa lagi yang berkaitan dengan informasi. Berbagai media sosial dan media mainstream perlu dioptimalkan sehingga perkembangan kemajuan Gerakan Pramuka dapat lebih dipahami oleh masyarakat luas.



Berbagai kegiatan ini perlu didukung oleh data yang komprehnsif tentang segala hal yang berkaitan dengan anggota pramuka baik anggota muda maupun anggota dewasa dan yang terhimpun dalam satu “data base” yang dinamis dan dapat diup-date secara periodik.



“Penyelenggaaan pendataan lengkap Pramuka kiranya dapat dimintakan dukungan Dinas Olah Raga Provinsi DKI Jakarta dan Unit Pengelola Data Provinsi DKI Jakarta,” kata Fadjar yang pernah menjadi camat Kali Deres dan Sawah Besar. 



Fadjar menjelaskan Kwarda DKI Jakarta kiranya perlu meningkatkan kapasitas dan kompetensinya dalam berbagai keterampilan, sehingga perannya dapat berguna bagi sesama. Dengan berbagai keterampilan dan pemahaman terhadap masalah sosial (narkotika, HIV/AIDS), dan lingkungan, maka anggota Pramuka Jakarta dapat lebih melibatkan pada upaya penanganan bencana, masalah sosial dan lingkungan hidup.



Kompetensi itu kiranya dapat diperoleh secara teratur dengan melakukan berbagai latihan  baik dengan dukungan instruktur dan atau pelatih dari Dinas Pemadam Kebakaran, TNI/Polri, Puskesmas/PMI dan lain sebagainya.



Fadjar mengatakan pihaknya mendorong agar  seluruh kwartir di segala tingkatan dan gugus depan (gudep) untuk memperkuat anggota pramuka memiliki kualifikasi yang memadai. Satuan-satuan penanganan bencana yang di DKI Jakarta lebih dikenal dengan nama Satuan Brigade Penolong kiranya perlu dibentuk di seluruh jajaran kwartir dan gudep.  Sehingga satuan tanggap bencana ini dapat dengan mudah dimobilasi untuk bersama-sama ikut menangani bencana dan masalah sosial secepat mungkin.



Pengamalan Dasa Darma Pramuka kecuali melalui Satuan BP Pramuka DKI Jakarta juga dapat dilakukan melalui Pramuka Peduli yang terorganisasi secara baik, sehingga memiliki kekuatan yang luar biasa. Gerakan ini perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal.



Fadjar menjelaskan sering menyaksikan bahwa Pramuka Peduli masih dilakukan secara sporadis. “Saya mengajak seluruh jajaran kwartir untuk mengisi Pramuka Peduli dengan aktivitas nyata melalui peningkatan partisipasi aktif dalam mengumpulkan dana sepanjang tahun yang dikelola secara transparan,” ujarnya. FARLI/ADS

Ade Sudrajat1 Comment