Liburan Bersama Cucu-cucu
Hari ini mas Fajar bersama dua orang anaknya datang ke rumah di Jln Perdatam yang menjadi peristiwa besar bagi kami dengan kedatangan dua orang cucu yang sangat tersayang. Keduanya datang tatkala kami sedang Zoom meeting bersama Ibu Eli tentang masyarakat Sunda membahas masalah budaya yang ingin dikembangkan dalam masyarakat pada umumnya termasuk dalam Masyarakat Sunda berdasar pengalaman masa lampau.
Acara hari ini, Ibu Eli ingin mendengar pengalaman seorang sorang ibu dari IPB di Bogor yang mengalami belajar dalam waktu lama untuk menyelesaikan gelar doktor dalam pilihan hidupnya. Setealah beliau lulus kemudian sempat mengajar dan dalam ceritanya menolak gelar guru besar dalam bidangnya, getapi tetap mengajar dengan latar belakang ilmu yang dikuasainya dalam memperoleh gelar doktor.
Dalam perjalanan menuju gelar akademis doktor karena pilihannya berubah ubah, beliau menggunakan waktu yang cukup lama sampai akhirnya dinobatkan sebagai mahasiswa yang patut menyandang gelar akadenmis sebagai seorang doktor.
Dengan gelar akademis doktor tersebut beliau berhak mengajar mahasiswa tingkat doktoral pada Universitas ternama tersebut. Maka beliau mulai berkiprah dengan ilmunya yang campur aduk lengkap dengan pengalaman riset yang berpindah dari satu topik ke topik berikutnya memempatkan para penguji mengusulkan pindah topik penelitian atau jinsebtrasu minat tentang kalnagan akaemisi yang mengujinya. Kalangan akademisi dari kalangan kalangan diluar akademisi termasuk Ibu Eli penyelenggara situs kemajuan budata Sunda yang konon dipelajari juga oleh Ibu yng rajin mengambil kulaih untuk waktu yang lama tersebut. Ibu ini setap kali mengambil topik dan apabila bosan pindah ke topik lain yang diperkirakan menarik perhatian.
Perhatian yang campur aduk tersebut membuat ibu ini agak segan diusulkan mendapat gelar guru besar dalam pilihannya dan menyerah dalam gelar akademis doktor yang telah disandangna.
Dalam gelar doktor ini beliau mengajar dan meneliti “budaya Sunda” dalam kehidupan sehari hari dan terkenal dikalangan luas sebagai ilmuan yang kaya tentang budaya Masyarakat Sunda. Karena itu barangkali beliau termasuk tenaga ahli yang diundang dalam Webinar tenatng budaya nasyarakat Sunda oleh Ibu Eli yang baik hati.
Setalah itu pak Haryono yang di Amerika disebut Mr. Hary yang popular menceritakan pngalamnnya yan singkat secara sistwenati meraih glar dokter dari Universtas Cgicago dengan sisteamtik berdasarkan pola waktu yang ketat. S1 ditempuh dalam waku tiga senester, S2 lebih lama karena dikombinasi dengan waktu tunggu ijin mendapatkan perpanjangan tugas belajar untuk S1 ke S2 dan S3.
Aneh dan Ajaib, swaktu tuugas kualiah di S2 selesai kami boleh ikut kuliah mata kuliah S3 sambil menunggu ijn dari Jakarta. Suatu sistwm kuliah Merdeka yang baru saja diadopsi di Indonesia oleh mendikbud lulusan Havard di Amerika. Di tenag kulaih S3 itu kami ikut peristiawa wisuda untuk S2 yang dalam waktu kurang dari satu tahun harus ikut wisuda untuk S3 karena semua persyaratan untuk S3 selai dicapai dengan baik dan tidak ada gunanya berlama lama tinggal di kampus Universitas Cicago. Bahkan pada kwraltal Summer athun 1972 kami diserhi tugas memimpin suatu pelatiahan KB untuk para peserta yang dating dari puluhan negara berkembang. Suatu pengalaman uniek yang menarik sebagai Akadenisi dengan kepercayaan global.
Suatu program studi dengan demensi waktu yang cepat karena jelas sasasan fan tujuannya. Pola ini kemudian menjadi pedoman hidup untuk suksesnya program KB dan program-program lain yang kepemimpinannya diserahkan pada kami.